Headlines News :

Kesehatan

Kesehatan
Home » » Niat Yang Berbeda Ketika Meminum Air Zam-Zam

Niat Yang Berbeda Ketika Meminum Air Zam-Zam

Written By IP on Kamis, 01 September 2011 | 19.13

Niat Al Imam Al Khotib Al baghdady Ketika Meminum Air Zamzam
iriwayatkan dari Al Imam Al Khotib Al Baghdady Abi Bakr Ahmad bin Ali Al Hafidz, seorang ahli hadits dari Syam dan Iraq Rohimahulloh yang wafat pada tahun 463 H, bahwasanya ketika melaksanakan ibadah haji beliau meminum air zamzam tiga kali dan memohon agar Alloh mengabulkan tiga keinginannya, yaitu :
1. Mohon agar bisa menceritakan Tarikh Baghdad
2. Agar bisa membacakan hadits Jaami’ Al Manshur
3. Apabila sewaktu-waktu mati, dikubur di dekat kuburnya Bisyr Al Hafiy, Al Imam, Al Muhadits, az Zahid, Al Qudwah, Syaikhul Islam yang wafat pada tahun 227 H
Maka Alloh mengabulkan semua permohonannya. (Tadzkiroh Al Hufadz 3/1193)

Niat Al Imam Ibnu Al ‘Arobiy Al Maliki Ketika Meminum Air Zamzam
Diriwayatkan dari Al Imam, Al ‘Allamah, Al Hafidz, Al Qodliy, Abi Bakr Muhammad bin Abdillah Ibni Al Arobiy Al Andalusiy, pemilik kitab “Ahkamul Qur’an” Rohimahulloh Ta’ala, yang wafat pada tahun 543 H, dia berkata : Aku pernah bertempat tinggal di Mekah pada bulan Dzul Hijjah  tahun 489 H,  di sana aku minum air zamzam sebanyak-banyaknya dengan niat agar supaya Alloh menjadikan aku ahli ilmu dan ahli iman, Maka Alloh membukakan hatiku senang kepada ilmu dan aku lupa meminumnya dengan niat untuk beramal. Alangkah baiknya seandainya aku minum dengan niat untuk ilmu dan amal, dengan harapan Alloh membukakan keduanya untukku, tetapi karena belum dikodar untuk itu, maka kecenderungan hatiku kepada ilmu itu lebih besar dari pada amalannya dan aku mohon kepada Alloh agar supaya aku selalu hafal terhadap ilmu dan mendapatkan taufiqNya.
Mudah-mudahan Alloh memberikan rohmat kepada Al Imam yang memiliki jiwa yang bersih dan banyak Tawadlu’nya kepada Alloh, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran buat kita semua.

Niat Orangtuanya Al Imam Ibni Al Jazary Ketika Meminum Air Zamzam
Al Imam Al Hafidz Al Muqry Muhammad bin Muhammad Al Jazary telah berkata di dalam kitabnya “Jami’ul Asanid” bahwa orang tuaku telah bercerita kepadaku bahwa beliau dilahirkan tahun 725 H dan haji pada tahun 748 H, orang tuaku meminum air zamzam dengan niat agar Alloh memberi rizki berupa seorang anak laki-laki yang menjadi ahli Qur’an, beliau kawin dengan ibuku tahun 750 H dan aku lahir pada tahun 751 H. 

Niat Al Hafidz Ibni Hajar Al ‘Asqolany Ketika Meminum Air Zamzam
Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolany Ahmad bin Ali Rohimahulloh Ta’ala, yang wafat pada tahun 852 H, dia berkata : Aku minum air zamzam satu kali dan aku mohon kepada Alloh agar aku memiliki kemampuan didalam mencari hadits seperti Imam Adz Dzahabi (Al Imam Al Hafidz Syamsuddin Muhammad bin Ahmad) Rohimahulloh  yang wafat pada tahun 748 H, kemudian aku melaksanakan ibadah haji lagi kurang lebih dua puluh tahun sesudahnya dan aku menemukan di dalam diriku ada peningkatan, maka aku mohon kepada Alloh untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggi dari pada sebelumnya.
Al Hafidz As Sakhowy murid Al Imam Ibnu Hajar telah berkata : Bahwa sesungguhnya Alloh telah membuktikan harapan Imam Ibnu Hajar dan tidak sedikit dari para Ulama’ yang menyaksikannya.
Al Iman As Suyuthy setelah menceritakan Imam Ibnu Hajar dan niatnya Imam Ibnu Hajar ketika minum air zamzam dia berkata: Bahwa Al Imam Ibnu Hajar telah sampai kepada apa yang telah dimintanya bahkan lebih dari itu (Fadlo’ilu Zamzam hal 141).
Niat Al Imam Al Kamal Ibnu Al Humam Ketika Meminum Air Zamzam
Al Imam Al Faqih Al Ushuly Al Muhadits Al Kamal ibnu Al Humam Muhammad bin Abdil Wahid Rohimahulloh yang wafat pada tahun 861 H, setelah menceritakan tentang Syaikhnya yaitu Al Hafidz Ibnu Hajar dan niatnya ketika minum air zamzam dia berkata : “Seorang hamba yang lemah berharap kepada Alloh yang Maha Suci dalam meminum air zamzam agar diberi istiqomah dan mati di dalam menetapi islam yang sebenarnya”.

Niat Al Imam As Suyuthy Ketika Meminum Air Zamzam
Al Imam Abu Bakar As Suyuthi Rohimahulloh yang wafat pada tahun 911 H dia telah berkata : Ketika aku melaksanakan ibadah haji, aku minum air zamzam dengan niat untuk beberapa hal, antara lain : dalam urusan fiqh aku mohon kepada Alloh agar bisa setingkat dengan Asy Syaikh Sirojuddin Al Bulqiniy Umar bin Ruslan Al Imam Al Mujtahid  Al Hafidz Rohimahulloh yang wafat pada tahun 805 H dan di dalam urusan hadits setingkat dengan Al Hafidz Ibnu Hajar (Husnul Muhadloroh 1/338).
Salah seorang murid Imam As Suyuthy yaitu Al Imam Syamsuddin Muhammad bin Ali Ad Dawudy Al Maliky pemilik kitab “Thobaqootul Mufassirin” yang wafat pada tahun 945, dia berkata : Demi Dzat yang diriku di tanganNya sesungguhnya tingkatan ilmu yang telah dicapai oleh Imam As Suyuthy itu tidak ada seorang pun dari murid syaikh-syaikhnya yang membandinginya.

Niat Asy Syaikh Ahmad bin Muhammad Aaq Syamsuddin Ketika Meminum Air Zamzam
Pemilik Kitab Al Jauharu Al Munadhom yaitu Asy Syaikh Ahmad bin Muhammad Aaq Syamsuddin Rohimahulloh yang wafat pada tahun 1165 H, setelah menyebutkan beberapa berita para ulama’ yang minum air zamzam dan bukti-bukti Alloh telah mengabulkan apa yang mereka inginkan sesuai dengan niat mereka ketika minum air zamzam, beliau berkata : Aku seorang hamba yang fakir yang menyusun risalah ini, yang mengetahui kekurangannya, aku berkata : Sesungguhnya aku telah minum air zamzam sekenyang-kenyangnya berkali-kali dan melakukan uji coba berkali-kali, maka setiap aku minum air zamzam dengan niat agar tercapai maksud-maksud yang besar maupun yang kecil, yang mudah maupun yang sulit ternyata aku selalu berhasil mencapainya dengan pertolongan Alloh Raja Yang Maha Tinggi. Maka dari itu aku mengucapkan puji syukur kepada Alloh atas kenyataan yang demikian. (Al Jauharu Al Munadhom hal 64) .

Niat Asy Syaikh Dhofar Ahmad Al Utsmany Ketika Meminum Air Zamzam
 Al Allamah Al Muhadits Al Faqih Asy Syaikh Dhofar Ahmad Al Ustmany At Tahanawi salah seorang ulama’ besar di India dan Pakistan Rohimahulloh, yang wafat pada tahun 1394 H dalam umur 84 tahun, dia berkata : Sesungguhnya aku telah minum air zamzam pada waktu haji yang pertama untuk kepentingan agama dan dunia, maka aku berhasil mendapatkan kebanyakan dari yang aku minta. Pada waktu haji yang kedua aku meminumnya untuk kepentingan yang sama, maka aku berbahagia karena aku berhasil mendapatkan kebanyakan yang aku minta dalam urusan agama dan dunia. Kemudian pada waktu haji yang ketiga aku meminumnya untuk kepentingan-kepentingan yang aku berharap Alloh mengabulkannya. Sesungguhnya aku pernah terkena penyakit gagap lisan (tidak lancar bicara) keadaan ini menjadikan aku tidak bisa menerima pelajaran di sekolah-sekolah dan Khotbah di atas minbar-minbar, setelah aku minum air zamzam sejak haji yang pertama aku bisa merasakan mempunyai kemampuan untuk menerima pelajaran di sekolah dan Alloh telah memberikan rizki kepadaku berupa kemampuan yang sempurna didalam berkhotbah, memberikan mauidloh dan memberikan tadzkiroh, sehingga para pendengar bisa menerimanya dengan mudah dan jelas. Segala puji bagi Alloh, sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan semua shohabat-shohabatnya. (I’la’u As Sunan 7/207-208).
Air Zamzam dengan Rasa Madu, Rasa Susu atau dengan Rasa Lainnya Tergantung Untuk Apa Dia Diminum
Alloh Ta’ala menjadikan sebagian dari barokahnya air zamzam dan kebaikan-kebaikannya adalah sebagai makanan yang mengenyangkan dan obat segala penyakit (penyakit medis maupun non medis) kedudukan air zamzam sama dengan makanan yang bisa mengenyangkan dan menguatkan badan tergantung niat orang yang meminumnya, sebagaimana yang telah diceritakan sebelumnya. Air zamzam yang penuh barokah ini pernah rasanya sama dengan rasa madu atau rasa susu atau selain keduanya, hal ini semata-mata karena kefadlolan Alloh Ta’ala yang telah menciptakan segala sesuatu dengan keistimewaan-keistimewaannya, apa yang Alloh kehendaki terjadi maka terjadilah. Di bawah ini ada beberapa berita tentang bukti kemuliaan Alloh yang diberikan kepada sebagian orang-orang yang meminum air zamzam.
Al Imam Sufyan Ats Tsauri Pernah Minum Air Zamzam dengan Rasa Tepung Gandum, Rasa Madu dan Rasa Laban (Susu)

Diriwayatkan dari Sufyan bin Said Ats Tsauri Syaikhul Islam, imam ahli hadits, pemimpin ulama’ amilin pada zamannya, Al Faqih dan Al Mujtahid di kota Kufah Rohimahulloh Ta’ala, yang wafat pada tahun 161 H sebagaimana telah disebut di dalam kitab Hilyatul ‘Auliya’ li Abi Nu’aim dari Abdurrohman bin Ya’kub bin Ishak Al Makiy dia telah menceritakan kepadaku bahwa seorang laki-laki yang terkenal jujur dari penduduk Haroh yang bernama Abdulloh Al Harowy  telah berkata : Aku masuk sumur zamzam di waktu sahur, tiba-tiba aku bertemu dengan seorang Syaikh yang menimba air zamzam dari dekat rukun hajar aswad dan meminumnya. Setelah itu dia memasukkan timbanya, maka aku mengambilnya dan meminum sisanya, tiba-tiba rasanya adalah rasa tepung sawiq yang telah dicampur dengan buah yang sangat harum. Pada malam berikutnya aku mengintainya. tiba-tiba dia masuk ke sumur zamzam dan menutup wajahnya dengan kain, lalu dia menimba air zamzam dari dekat rukun hajar aswad dan meminumnya, setelah itu dia memasukan timbanya lalu aku mengambil sisanya dan meminumnya. Tiba-tiba rasanya adalah air yang dicampur dengan madu yang aku belum pernah minum madu yang lebih harum sebelumnya. 

Abdulloh Al Harowy berkata : Aku ingin memegang ujung pakaiannya tetapi aku terlambat. Pada malam yang ketiga aku duduk di depan pintu zamzam, ketika datang waktu sahur diapun masuk ke sumur zamzam dan menutup wajahnya dengan kain. Maka aku masuk dan memegang ujung pakaiannya. Ketika dia minum akupun melepaskannya, aku berkata : Wahai orang ini aku bertanya kepadamu dengan bersumpah atas nama tuhan rumah ini, siapakah engkau ? Dia berkata : Apakah kamu mau merahasiakan namaku sehingga aku mati ?, Aku berkata: Ya, dia berkata : Saya adalah Sufyan bin Said Ats Tsaury. Maka aku melepaskannya dan minum sisa air yang ada dalam timba. Tiba-tiba aku merasakan susu yang dicampur dengan gula yang sangat nikmat, yang sebelumnya aku belum pernah merasakan nikmat susu seperti itu. Abdulloh Al Harowy berkata : Air zamzam yang aku minum itu mencukupi kepadaku sampai dengan waktu malam berikutnya dan aku tidak merasakan lapar maupun dahaga. 
(adaptasi nuansaonline.net)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Trending Topic

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. si-Buta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger